Pelatihan Untuk Meningkatkan Layanan Perpustakaan Sekolah dari Universitas Pendidikan Indonesia

Pelatihan Untuk Meningkatkan Layanan Perpustakaan Sekolah dari Universitas Pendidikan Indonesia

Dalam rangka melaksanakan program pengabdian masyarakat, Universitas Pendidikan Indonesia khususnya Fakultas Ilmu Pendidikan, mengadakan kegiatan dengan tema “Transformasi Pendidikan Melalui Inovasi Pembelajaran Mendalam Berbasis Teknologi dan Inklusivitas”. Ada beberapa sub tema yang ditawarkan, diantaranya “Pembinaan Perpustakaan Sekolah Terintegrasi Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis Platform Microcredential Libme di Kabupaten Garut”, yang diprakarsai oleh dosen-dosen S2 Prodi Perpustakan dan Sains Informasi FIP, dan kegiatan ini diikuti oleh penulis beserta Bapak Ade Hilman (Staf Teknis Perpustakaan SMPN 1 Karangpawitan).

Kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan mode daring dan luring, yang mana waktu pelaksanaannya pada tanggal 12 Juni sampai dengan 10 Juli 2025, setara 34 JP. Kegiatan daring dilaksanakan dengan menggunakan LMS (Learning Management System) yang Bernama LIBME (Library Academy). Di awal pelatihan, peserta diwajibkan membuat akun LIBME  terlebih dahulu yang nantinya memudahkan peserta untuk mengikuti proses pelatihan secara daring. Setelah memiliki akun, peserta bisa log in ke LMS LIBME dan mempelajari materi serta mengerjakan tugas yang diberikan. Ada 4 topik materi yang harus dipelajari, yakni 1) Literasi Informasi untuk Pemelajar Mandiri, 2) Pengembangan Koleksi Inklusif Perpustkaan, 3) Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah, 4) AI sebagai Asisten Belajar.

Libme-Literasi Informasi untuk Pemelajar Mandiri. Dalam sesi materi ini, peserta pelatihan mempelajari urgensi literasi informasi sebagai keterampilan abad 21. Seperti kita ketahui, informasi menjadi salah satu kebutuhan primer di era digital, yang mana arusnya mengalir dengan cepat melalui berbagai media, sehingga informasi dapat ditemukan dengan mudah di manapun dan kapanpun. Lebih lanjut lagi, peserta pelatihan juga mempelajari bagaimana strategi pengembangan literasi informasi untuk pemelajar mandiri dan peran perpustakaan sekolah dalam peningkatan literasi informasi untuk pembelajaran mandiri. Perpustakaan Sekolah diharapkan bisa memberikan dukungan terhadap kesempatan belajar mandiri bagi siswa, di mana belajar mandiri dapat menumbuhkan minat yang meningkat terhadap suatu mata pelajaran. Perpustakaan sekolah sebagai penyedia referensi diharapkan membantu pemelajar (peserta didik) dalam menemukan berbagai sumber informasi tambahan selain buku teks yang dipakai.

Libme-Pengembangan Koleksi Inklusif Perpustakaan. Dalam mempelajari materi ini, peserta pelatihan diharapkan mampu memahami pentingnya koleksi inklusif sebagai katalis untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih inklusif dan mendukung bagi seluruh siswa. Terlebih lagi tentang bagaimana prinsip pengembangan koleksi inklusif dan strategi pengembangannya. Hal yang bisa dilakukan perpustakaan sekolah untuk mengembangkan koleksi inklusif diantaranya, mengidentifikasi kebutuhan pemustaka, membangun kerja sama dengan komunitas dan penerbit, serta memastikan koleksi yang beragam dan merata. Dengan menerapkan beberapa strategi itu, perpustakaan dapat menciptakan lingkungan yang inklusif, mendukung berbagai gaya belajar, dan memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat Pendidikan yang aksesibel dan relevan bagi semua siswa.

Libme-Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah. Seiring berkembangnya zaman di era digital, perpustakaan sekolah diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku, tetapi juga sebagai pusat informasi dan pembelajaran yang dinamis. Perpustakaan sekolah perlu mengadopsi system informasi perpustakaan yang canggih dan terintegrasi dalam bentuk perpustakaan digital, diantaranya dalam mengelola koleksi, memantau sirkulasi, serta mengolah data anggota perpustakaan dengan efisien dan efektif. Dalam sesi materi ini, peserta pelatihan mempelajari cara menggunakan aplikasi digital untuk perpustakaan digital yang disediakan oleh perpusnas, yaitu aplikasi SLiMS (Senayan Library Management System). Untuk menggunakan aplikasi tersebut, diperlukan daya dukung berupa perangkat computer yang kompatibel dan juga jaringan internet yang stabil.

Libme-AI sebagai Asisten Belajar. Teknologi, dalam satu atau lain bentuk, menjadi suatu bagian dari proses belajar mengajar dan dalam kehidupan sehari0hari. Teknologi menjadi alat bantu dan sumber daya yang digunakan guru dalam membantu pembelajaran peserta didik. Meningkatnya variasi dan aksesibilitas teknologi telah memperluas media pembelajaran dan peluang yang dimiliki guru untuk menggunakan teknologi. Dalam sesi ini, peserta pelatihan dibekali materi tentang bagaimana menggunakan AI (Artificial Intelligence) sebagai asisten belajar. AI dapat digunakan oleh guru untuk membantu mendesain pembelajaran. Lebih jauh lagi, AI dapat memfasilitasi pengembangan konten Pendidikan yang lebih menarik dan interaktif.

Selanjutnya, untuk kegiatan pelatihan secara luring, dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2025 yang bertempat di SMPN 2 Tarogong Kidul. Dalam kegiatan luring, peserta pelatihan mempraktikkan penggunaan aplikasi SLiMS dan juga katalogisasi koleksi buku perpustakaan secara digital di aplikasi tersebut. Di akhir pelatihan, pihak penyelenggara kegiatan yang diketuai oleh Dr. Riche Cynthia J.,M.Si. mengumumkan keaktifan peserta selama proses pelatihan baik secara daring maupun luring, dan memberikan apresiasi berupa buku karya beliau, dan alhamdulillah penulis menjadi salah satu peserta terbaik dan aktif menyelesaikan pelatihan di LIBME. Dari pelatihan ini, banyak ilmu yang didapatkan terkait pengembangan perpustakaan sekolah. Semoga ilmu yang didapatkan bisa diterapkan dan bermanfaat. *** (Tri Wijiyati)