Info Sekolah
Rabu, 05 Nov 2025
  • SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI SMPN 1 KARANGPAWITAN
  • SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI SMPN 1 KARANGPAWITAN
29 Oktober 2025

Dampak Lingkungan Keluarga Terhadap Perilaku Anak di Sekolah

Rab, 29 Oktober 2025 Dibaca 3x

Dampak Lingkungan Keluarga  Terhadap Perilaku Anak di Sekolah

Oleh: Ae Sugianto

 

Seorang penyair dari Mesir mengatakan “Al-Ummu  madrosatul ula”, ini sebuah peribahasa yang sering diungkapkan dikalangan umat Islam, yang artinya ibu merupakan pembelajaran pertama atau sekolah pertama. Ungkapan ini memiliki makna yang mendalam bahwa ibu adalah guru pertama dan utama bagi anak. Ibu  mengajarkannya tentang banyak hal, mulai dari bahasa, nilai-nilai, hingga pembentukan ahklak. Ini  menunjukan betapa pentingnya peran seorang ibu dalam membentuk karakter dan kepribadian anak.

Seiring berjalannya waktu serta banyaknya berita-berita yang beredar di masyarakat tentang   ekonomi, politik, sosial budaya, sampai berita yang marak terjadi, yaitu masalah perundungan  hingga pelecehan seksual  yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bermoral. Hal ini pula yang menjadi kekhawatiran bagi masyarakat khususnya para orang tua yang mempunyai anak usia sekolah.

Dalam hal ini lingkungan keluarga mempunyai peran penting sekaligus menjadi bekal bagi kehidupan anaknya sebelum mereka mengenal dunia yang lebih luas. Oleh karena itu pendidikan di keluarga perlu disikapi dengan baik dan bijak. Kerjasama antar anggota kelurga harus lebih ditingkatkan jangan sampai anak-anak menjadi korban karena permasalahan keluarga.

Tak sedikit anak-anak yang menjadi korban karena ketidakharmonisan keluarga, ini sering diungkapkan dengan istilah “broken home”, yaitu kondisi keluarga yang tidak utuh atau harmonis. Ini merupakan salah satu penyebab timbulnya perilaku kenakalan anak di sekolah. “Broken home” bisa terjadi karena berbgai alasan seperti perceraian, pertengkaran antara orang tua, perekonomian yang tidak stabil, atau bahkan kematian salah satu orang tuanya.

“Broken home” sangat berpengaruh terhdap perkembangan psikologis anak, menyebabkan masalah emosional, perilaku, dan bahkan masalah kesehatan mental serta dampak-dampak lain yang mungkin terjadi. Terutama perilaku anak di sekolah, mereka sering kali merasa kehilangan, cemas, marah, atau bingung.

Oleh karena itu penting bagi orang tua, keluarga, dan masyarakat untuk memberikan dukungan dan bantuan terhadap anak yang mengalami masalah keluarga. Termasuk membangun komunikasi yang terbuka dan jujur.

Melihat permasalahan awal, ada beberapa upaya untuk menghindari kenakalan anak di sekolah yang tiada lain adalah pendidikan dikeluarga. Dengan nasehat-nasehatnya serta peran orang tua untuk tidak segan agar anak-anaknya bisa dimasukan dan dididik di lingkungan pesantren sehingga ia  mendapat ilmu-ilmu agama. Untuk mengetahui dan memahami yang haq dan yang batil sebagai bekal utama kelak di manapun ia berada.

Dampak pendidikan dilingkungan keluarga terhadap perilaku anak di sekolah tentu sangatlah besar. Artinya peran orang tua sangat menentukan, apakah si anak bersikap baik, jujur atau bersikap nakal, tidak menuruti aturan sekolah atau bahkan membuat onar, itu semua tergantung pada sikap dan usaha orang tua. Sebagaimana dalam hadist Rasulullah SAW: “Kullu mauludin yuladu ‘alal fitrah”. Yang artinya “setiap yang dilahirkan itu berada dalam kesucian”. Hal ini menjelaskan bahwa setiap manusia dilahirkan dalam keadaan suci atau bersih dan belum terpengaruh oleh lingkungan atau ajaran agama tertentu. Hanyalah orang tua atau lingkungan yang kemudian akan mempengaruhi atau mengubah “fitrah” tersebut menjadi agama tertentu, seperti Yahudi, Nasrani, atau Majusi.

Hadist ini memberikan pesan  tentang bagai mana pentingnya pendidikan dan pemahaman agama yang benar kepada anak-anak, sehingga mereka dapat tetap pada fitrahnya, dan tidak terpengaruh oleh ajaran yang salah. Dan lingkungan keluarga sangat jelas akan berpengaruh besar tehadap perilaku anak berkaitan dengan pendidikan dan pemahaman agama. Karena pendidikan keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama bagi seorang anak. Demikian pula melakukan upaya-upaya antisipatif berkaitan dengan kondisi broken home yang mungkin berpengaruh terhadap perkembangan anak dalam sebuah keluarga. Hal ini bisa dilakukan baik oleh keluarga itu sendiri, seperti orang tua, kerabat, maupun oleh pihak sekolah sebagai lembaga pendidikan yang dititipi anak dengan berbagai karakter. ***

 

Artikel Lainnya

Oleh : Reni Nurhayati

Tempat Pemberi Kenangan

Oleh : Reni Nurhayati

Menulis Puisi

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Pengumuman

Terbit : Mei 19, 2025
PENILAIAN SUMATIF AKHIR JENJANG (PSAJ)
Siswa dan siswi smpn 1 karangpawitan kelas IX akan mengikuti PSAJ dari tanggal 19 mei..
Terbit : September 22, 2021
Pengumuman Penerimaan Siswa Baru
penjelasan atau keterangan dri pengumuman

Agenda

27
Agu 2025
waktu : 08:38
Agenda telah lewat

Info Sekolah

SMPN 1 KARANGPAWITAN

NPSN 20209302
jl.cimurah No.336 Karangpawitan Garut 44182
TELEPON (0262) 444473
EMAIL smpn1karpaw@gmail.com