Oleh Budi Suhardiman
Tagline “di manapun saya bertugas di situ literasi digagas” merupakan pemicu untuk terus bergerak membangun sekolah yang literat di SMPN 1 Karangpawitan. Ciri warga sekolah yang literat antara lain: (1) gemar membaca dan menulis, (2) menjadi pembelajar sepanjang hayat, (3) mencintai buku, (4) terbuka pada setiap perubahan, (5) selalu ingin mengembangkan diri, (6) berpikir kritis, (7) kreatif, (8) inovatif, dan (9) senang berbagi ilmu pengetahuan kepada yang lain.
Mengapa membangun sekolah yang literat melalui kegiatan membaca dan menulis penting? Literasi terutama baca tulis menjadi sesuatu yang penting karena membaca dan menulis merupakan pilar untuk literasi-literasi lainnya, seperti literasi: kebudayaan, finasial, kewarganegaraan, numerasi, sains, dan digital. Artinya, jenis-jenis literasi ini akan berkembang dengan baik, apabila membaca dan menulis sudah merupakan sebuah kebutuhan. Oleh karena itu membangun budaya baca dan menulis harus terus diupayakan.
Selain itu, dengan membaca dan menulis semua warga sekolah wawasannya akan semakin bertambah sehingga semakin cerdas dan mampu beradaftasi dengan berbagi situasi dan kondisi. Hal yang pundamental bagi umat Islam karena membaca merupakan perintah dari Allah Swt. sebagaimana tercantum dalam Al Quran, surat Al Alaq ayat 1. Apakah kita masih tidak mau membaca walaupun ada perintah di dalam Al Quran?
Ada beberapa gagasan yang bisa ditindaklanjuti untuk membangun budaya baca dan menulis di SMPN 1 Karangpawitan, antara lain: (1) gerakan membaca masal/GMM, (2) revitalisasi ruang perpustakaan, (3) menambah koleksi buku fiksi/bacaan di perpustakaan, (4) tantangan membaca dan menulis bagi siswa dan guru, (5) menerbitkan majalah sekolah cetak/online, (6) menerbitkan buku karya bersama siswa atau guru, (7) gerakan wakaf buku, (8) hadiah ulang tahun berupa buku, (9) membaca bersama orang tua, (10) adanya ekstrakurikuler jurnalistik, dan (11) adanya penganugrahaan Pustakapriya. (penghargaan bagi siswa dan guru/TAS yang banyak ke perpustakaan dan membaca buku).
Dari sebelas gagasan itu, GMM dan menerbitan majalah online sepertinya akan segera dieksekusi. Sementara itu, sembilan gagasan lainnya bisa dilaksanakan secara bertahap.
GMM dilakukan setiap hari Rabu diikuti oleh semua warga sekolah dan dikendalikan oleh Wakasek Kesiswaan dan Tim Literasi. Setiap minggu materinya bervariasi, meliputi: membaca buku, majalah, dan jenis bacaan lainnya, menceritakan kembali hasil membaca, game literasi, mendongeng, menulis pantun, menulis pusi, menulis ceria pendek/carita pondok, dan lian-lain.
Majalah online SMPN 1 Karangpawitan namanya Berkarsa (Berita Karangpawitan 1). Arti kata berkarsa yaitu yang mendalam. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata berkarsa berarti berusaha untuk mencapai atau mewujudkan sesuatu yang besar dan mulia. Kata ini berasal dari kata “karsa” yang berarti kehendak atau niat yang kuat. Jadi, “berkarsa” mengandung makna berusaha dengan tekad atau niat yang kuat untuk mencapai tujuan yang mulia atau besar.
Cita-cita besar kita yaitu membangun sekolah yang literat untuk mewujudkan warga yang cerdas, kreatif, inovatif, dan mampu menyelesaikan berbagai persoalan hidup, kini, nanti, dan di masa yang akan datang. Semoga cita-cita itu bisa tercapai dan mendapat rido dari Allah Swt.
Nama rubrik majalah Berkarsa sengaja agak unik supaya lebih seksi, menarik, dan mudah diingat. Nama rubriknya yaitu: (1) Lidah (Liputan di dalam Sekolah), (2) Lurah (Liputan di Luar Sekolah), (3) Silis (Siswa Menulis), (4) Gumelis (Guru Menulis), (5) Fedo (Foto dan Video), (6) Taswirid (Prestasi Murid), (7) Cergam (Cerita Bergambar), dan (8) Lini (Liputan Alumni).
Dalam waktu dekat, majalah online Berkarsa akan segera terbit karena web sekolah dan hostingnya sedang dibuat. Tinggal beragam tulisan dari warga sekolah (siswa, guru, dan TAS) sesuai rubrik sudah harus mulai disusun. Tulisan bisa berupa berita, artikel, karya sastra, dan lain-lain.
Tulisan ini penulis akhiri dengan kata-kata bijak yaitu “Jika kamu ingin mengenal dunia, maka membacalah” dan “Jika kamu ingin dikenal dunia, maka menulislah”.
Semoga kita dapat mengenal dunia, dalam artian banyak pengetahuan dan berwawasan luas sebagai hasil dari membaca. Begitu juga semoga kita dekenal dunia, dalam artian walaupun kita sudah tiada tetapi tetap dikenang banyak orang (dunia) karena tulisan kita itu tidak pernah mati. Tulisan adalah sebuah keabadian.
Akhirnya, penulis berharap semoga cita-cita besar itu bisa terwujud. Kuncinya yaitu komitemen dan dukungan penuh dari semua warga sekolah. Semoga!
jl.cimurah No.336 Karangpawitan Garut 44182 | |
TELEPON | (0262) 444473 |
smpn1karpaw@gmail.com |
Tinggalkan Komentar