Kebiasaan Buruk Berbuah Manis

Kebiasaan Buruk Berbuah Manis

Oleh: Gungun Kusdinar Nugraha

Pada suatu malam yang tenang disinari cahaya rembulan dengan langit bertabur bintang. Suara binatang malam dalam kesunyian silih berganti, bagaikan nyanyian ditepi malam nan syahdu.

Di malam yang tenang tersebut, di salah satu rumah ada seorang laki-laki sebut saja Anton. Dia mempunyai kebiasaan buruk, yaitu selalu terbangun di tengah malam. Setiap harinya, selalu terbangun tanpa sebab. Merasa resah gundah gulana, cemas tak terperi, entah apa yang dirasa. Setelahnya, ia hanya berbaring menatap langit-langit kamar, tanpa bisa terpejam lagi.

Tentu saja kebiasaan buruk terbangun tengah malam dan tidak bisa tidur lagi sangat mengganggu. Ingin terlelap, tetapi sulit; mata ngantuk, tapi tak bisa tidur; tubuh lelah, tapi tak jua beristirahat.

Kalau sudah pagi Anton selalu melakukan aktifitas yang biasa dia lakukan, yaitu berangkat kerja. Sering kali, di siang hari tubuhnya terasa loyo dan tidak fit. Sederet sakit lain pun menyertai. Sehingga sulit untuk produktif dengan energik. Begitu setiap harinya yang selalu Anton alami.

Suatu hari dia pernah melakukan konsultasi ke salah satu dokter sebut saja dr. Ramdan. Ada yang bisa saya bantu tanya dr. Ramdan?  Ia pun menceritakan apa yang yang selalu dialaminya kepada dokter. Dan setelah diperiksa oleh dokter, Anton pun terus diberi resep yaitu obat penenang atau obat supaya dia bisa tidur. Tetapi setelah beberapa hari dia meminum obat yang telah di berikan oleh dokter, masih belum ada hasilnya.

Terus dia pernah juga mengunjungi salah satu Psikiater ternama di kota yang sama, sebut saja dr. Weni. Dia menjelaskan kejadian yang selama ini dialami. Dr. Weni pun mencoba memberikan saran kepada Anton untuk mengikuti latihan Yoga, supaya badan dan pikiran nya bisa rileks, demikian kata dokter.

Setelah pulang dari Psikiater Anton langsung mendaftar ke tempat latihan Yoga yang terkenal di kota itu. Dan besoknya dia mengikuti latihan Yoga. Mengikuti apa yang diinstruksikan oleh instrukturnya. Anton mengambil latihan seminggu tiga kali setelah dia pulang kerja. Setelah satu bulan hasilnya hampir sama saja, tidak ada perubahan yang dia alami.

Setelah kesana kemari dia melakukan pengobatan yang tidak ada hasilnya, akhirnya pasrah tidak mau berobat lagi.

Pada suatu hari Anton menonton satu kajian yang ada di salah satu saluran di televisi yang temanya tentang shalat Malam/Tahajud. Lalu merasa tertarik dengan materi yang disampaikan ustadz itu.

Setelah menonton kajian itu, dia terus mencoba menggali tema yang telah disampaikan, mencari berbagai informasi di kajian itu melalui Google. Ternyata shalat malam/tahajud itu tidak semata shalat malam untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Shalat malam/tahajud juga memiliki khasiat yakni bisa membuat tubuh menjadi sehat. Banyak penyakit bisa sembuh, baik penyakit ringan maupun penyakit yang berat.

Pada malam ketika Anton terbangun lagi, dan ia teringat manfaat shalat malam/tahajud bisa menjadikan tubuh sehat. Diapun berfikir daripada bengong tidak melakukan sesuatu, apa salahnya kalau shalat saja.  

Pada awalnya Anton hanya melakukan dua rokaat. Setelah selesai melakukan shalat malam itu dia merasa, loh ko kenapa perasaanku menjadi tenang ya. Seperti orang yang tidak mempunyai beban. Malam esok nya, dia mencoba menambah rokaatnya, dan semakin hari terus menambah rokaat. Ia terus melakukan  shalat  tahajud setiap harinya. Lalu kemudianmenambah dengan mengaji, berzikir atau apa saja yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Setelah rutin melakukan shalat malam/tahajud, pikirannya menjadi lebih tenang. Anton tidak lagi merasakan gundah gulana di tengah malam seperti dulu, yang sangat mengganggu. Bisa tidur setelahnya, dan tidurnya pun menjadi pulas. Keesokan paginya, tubuh terasa lebih sehat dan bugar. Akhirnya kehidupannya menjadi jauh lebih baik dan lebih bahagia. ***