Diagram Gunung Es Dan Penumbuhan Profil Pelajar Pancasila

Diagram Gunung Es Dan Penumbuhan Profil Pelajar Pancasila

Oleh: Reni Nurhayati

Diagram identitas gunung es menunjukkan bahwa apa yang terlihat belumlah apa-apa dibanding dengan apa yang tidak terlihat. Bahwasanya karakter yang terlihat 12% berada di permukaan. Sedangkan 88% berada di bawah air laut merupakan karakter yang tidak terlihat.

Karakter berasal dari perilaku. Perilaku yang berulang menjadi kebiasaan. Untuk selanjutnya dilakukan berulang terus dan menetap menjadi karakter. Dalam mengubah karakter perlu upaya yang besar. Untuk karakter yang sadar maupun yang tidak sadar.

Perilaku di atas permukaan dipengaruhi oleh lingkungan di mana seorang individu itu tumbuh. Sesuatu yang bersifat fisik, kasat mata, mudah disadari, terlihat. Adapun karakter yang berada di bawah permukaan adalah sesuatu yang bersifat psikologis, tak terlihat, tidak disadari. Mengubah karakter yang berada di bawah permukaan atau di alam bawah sadar lebih sulit karena tak terlihat dan tak terasa.

Dalam karakter, ada yang kita tahu orang lain tahu. Kita tahu orang lain tidak tahu. Ada pula yang kita tidak tahu, tetapi orang lain mengetahuinya. Kita perlu menganalisis diri pribadi dan juga murid untuk mengetahui dan menyimpulkannya secara spesifik kemudian mengubahnya menjadi lebih baik.

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap penumbuhan karakter. Dalam menumbuhkan karakter dapat dilakukan melalui lingkungan di mana seorang pribadi berada. Lingkungan guna menumbuhkan karakter tersebut dapat disebut pengkondisian dan pembiasaan. Pengkondisian di mana dibuat sebuah kondisi yang mengarahkan dan membentuk perilaku yang baik. Pengkondisian dilakukan oleh orang lain. Begitupun dengan pembiasaan yang membiasakan sebuah hal secara berulang. Pembiasaan dilakukan melalui sebuah penekanan, di mana pribadi yang bersangkutan melaksanakannya.

Diagram identitas gunung es menyatakan bahwa karakter terbentuk dari kebiasaan perilaku melalui pengkondisian dan pembiasaan. Untuk mengubah karakter buruk menjadi suatu karakter yang baik perlu adanya pengkondisian dan pembiasaan yang berupa keteladanan yang konsisten serta sistem aturan yang konsisten. Diharapkan dengan adanya pembiasaan dan pengkondisian baik ini dapat bertumbuh menjadi karakter baik.

Pengkondisian dan pembiasaan salahsatunya keteladanan dan sistem atau aturan yang perlu dilakukan secara konsisten dan terus menerus. Agar apa yang ada dalam kotak hitam identitas, apalagi alam bawah sadar dapat berubah dan menjadi lebih baik.

Keteladanan dapat dilakukan oleh guru. Di mana guru menjadi sosok digugu dan ditiru. Apa yang dilakukannya selalu dilihat oleh muridnya. Berhati-hati dalam bersikap. Dan contoh yang baik adalah contoh nyata melalui kegiatan sehari-harinya.

Demikian pula dengan aturan. Paling kecil dibuat dalam lingkup aturan pembelajaran di kelas. Lebih luas lagi di sekolah. Sesuai dengan tupoksi kita masing-masing.

Profil pelajar Pancasila dibuat dengan tujuan menumbuhkan karakter yang baik, dari segi Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif, dan kebinekaan global.

Bahwa apa yang terlihat dari anak didik belumlah seberapa. Baik hal yang buruk ataupun yang baiknya. Karakter 88% berada di alam bawah sadar, tidak terlihat, mungkin sedikit tidak tersentuh. Dan hal ini dapat diperbaiki secara perlahan dengan penerapan profil pelajar pancasila melalui pengkondisian dan pembiasaan di sekolah. ***